Bumi pasundan
memang selalu menyimpan pesona alam yang luar biasa indahnya. Mulai dari
pegunungan hingga lautan juga mulai dari desa hingga kota. Semuanya seakan tak
pernah berhenti membuat mata terpana. Keindahan alam yang ada di bumi pasundan
ini tentu merupakan karunia Tuhan yang wajib kita jaga kelestariannya.
Menjaga bukan
berarti mendiamkan, ada banyak cara yang dapat kita lakukan agar kelestarian
alam ini pun dapat dikenal dan dinikmati oleh setiap orang, dan tentunya sambil
mengajak mereka untuk menjaga kelestariannya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah upaya pengelolaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
Melalui
pemberdayaan masyarakat, dampak yang dirasakan tidak hanya menyangkut
kelestarian lingkungan tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Gerakan
pemberdayaan membantu masyarakat untuk lebih mengenal potensi alam dan wisata
yang dimiliki oleh daerahnya. Potensi tersebut kemudian akan dikembangkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa menghilangkan unsur pelestariannya.
Berikut ini
adalah tempat-tempat wisata di Jawa Barat yang merupakan hasil dari
pemberdayaan masyarakat.
1. Wisata Kreatif Bukit Cienong, Cisolok
Tempat
wisata yang satu ini berada di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Desa
Pasir Baru kecamatan Cisolok. Istilah wisata kreatif memang sangat cocok
disematkan pada Bukit Cienong. Hal ini karena tempat wisata ini memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten
Sukabumi.
Tempat
wisata Bukit Cienong dibangun di atas lembah yang tak jauh dari wisata pantai
Cikembang dan Geyser atau pemandian air panas Cisolok. Di atas Bukit Cienong
dibangun sebuah bangunan berbentuk haluan kapal yang menghadap langsung ke arah
panorama alam pantai Cisolok.
Di
ujung haluan kapal terdapat tempat duduk berundak yang dapat digunakan sebagai
spot foto yang instagramable. Selain
bangunan berbentuk haluan kapal, tempat wisata ini memiliki arena sepeda
gantung yang menguji adrenalin. Jadi selain menikmati pemandangan, pengunjung
juga bisa mencoba permainan yang cukup menantang yang tentunya aman.
Tidak
hanya menyajikan pesona panorama alam, di sekitar kawasan wisata ini terdapat
rumah-rumah warga yang menjajakan kuliner khas pedesaan. Menurut Bupati
Sukabumi, Marwan Hamami, warga yang berjualan di sini harus menjual kuliner
yang berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya. Hal ini untuk menghindari
persaingan dan kebosanan pengunjung.
Wisata
Kreatif Bukit Cienong ini diresmikan dan dibuka untuk umum pada 16 September
2020. Tempat wisata ini diresmikan secara langsung oleh Marwan pada hari yang
sama. Marwan juga mengutarakan pada detik.com bahwa kawasan wisata ini
merupakan bentuk inovasi dari pemerintahan desa beserta para warganya.
Tempat
wisata Bukit Cienong ini merupakan tempat yang paling pas bagi pengunjung untuk
menghilangkan kejenuhan. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan keindahan
alam membuat tempat ini cocok untuk mencari inspirasi dan refreshing. Untuk warga Sukabumi dan sekitarnya, sangat disarankan
untuk berkunjung ke tempat wisata yang satu ini.
2. Kampung Tanjung
Lesung, Desa Cikadu
Melanjutkan
perjalanan dari Sukabumi, kita menuju ke Pandeglang, Banten. Tepatnya di
Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Tanjung Lesung, terdapat sebuah sanggar desa Kampung
Cikadu yang menyajikan wisata batik lokal khas Pandeglang. Di KEK ini, para
pengunjung akan disuguhkan kegiatan para warga Kampung Cikadu yang memproduksi
batik tulis.
Wisata
batik ini berkembang dari keinginan warga untuk menyambut perubahan ekonomi
dari sektor wisata. Mereka tidak ingin hanya berdiam diri dalam menghadapi
kemungkinan perubahan haluan ekonomi Indonesia akibat pandemi. Akhirnya warga
pun membuat kegiatan membatik di sanggar tersebut.
Kegiatan
membatik warga desa Cikadu ini berawal dari pelatihan pemberdayaan masyarakat
yang bekerja sama dengan perangkat desa. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 70
orang dan menghasilkan sekitar 30 orang pecanting batik hingga saat ini.
Motif
batik Tanjung Lesung ini ada berbagai macam. Namun yang menjadi andalan
sekaligus banyak diminati adalah motif batik gondang lesung dan badak bercula
satu. Bahkan motif batik ini banyak dipakai oleh desainer-desainer Indonesia dan
sering kali menjadi bahan rancangan untuk pagelaran fashion show.
Akses
menuju desa Cikadu ini terbilang sangat jauh dan terpelosok, bahkan kondisi
jalannya pun masih kurang bagus. Perlu kerja sama dengan beberapa instansi
untuk bisa mendalami potensi yang ada di desa ini. Meskipun begitu, kearifan
lokal warga desa Cikadu serta keindahan batiknya menjadi pesona tersendiri bagi
pengunjung yang mampu datang ke sini.
3. Desa Wisata Cibuntu,
Kuningan
Desa
wisata selanjutnya berada di Kabupaten Kuningan yang bernama Desa Wisata
Cibuntu. Pesona alam yang dimiliki oleh desa ini membuat desa Cibuntu
mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Selain itu, desa Cibuntu juga berada
di peringkat ke-6 se-ASEAN, desa dengan homestay
terbaik.
Penghargaan
yang didapatkan oleh desa Cibuntu tersebut memang sesuai dengan kondisi wisata
alam di desa tersebut. Desa yang lokasinya berada di 28 kilometer dari Kota
Kuningan ini memiliki panorama alam yang asri berupa hamparan rerumputan hijauh
yang membentang luas di kaki gunung Ciremai.
Udara
yang sejuk serta ketersediaan tempat duduk di pinggir-pinggir jalan menjadi
daya tarik bagi wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung ke desa Cibuntu
dapat berinteraksi langsung dengan warga sekitar sembari menikmati pemandangan.
Jika cuaca tidak mendukung, jangan khawatir, beberapa gazebo tersedia di
kawasan desa wisata tersebut.
Daya
tarik lain yang dimiliki oleh desa ini adalah air terjun Gongseng yang bisa
langsung dikunjungi ke lokasinya. Selain itu, terdapat tebing yang letaknya
tidak begitu jauh dari air terjun Gongseng. Wisatawan juga dapat menikmati
kesegaran mata air Kahuripan yang dapat diminum langsung.
Kegiatan
yang dapat dilakukan di Desa Wisata Cibuntu ini tidak hanya jalan-jalan
menikmati alam. Wisatawan dapat juga berkemah di kawasan tersebut atau
menikmati suasana desa lebih lama dengan tinggal di homestay yang murah meriah.
Jika
anda merupakan tipe pengunjung yang sangat suka dengan sejarah, maka Desa
Wisata Cibuntu ini menjadi pilihan yang tepat untuk anda berlibur. Hal ini
karena di desa tersebut terdapat situs bersejarah berupa arca peninggalan
hindu-budha. Situs tersebut bernama Situs Saurip Kidul, Bujal Dayeuh, dan Hulu
Dayeuh.
Keunikan
lain dari Desa Wisata Cibuntu ini adalah wisata kambing. Wisata kambing ini
bermula dari kegiatan warga yang mengumpulkan kambing peliharaannya di sebuah
tanah lapang yang luas. Wisata kambing inilah yang menjadi keunikan dari Desa
Wisata Cibuntu.
Bagi
wisatawan yang hendak berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu dapat mencari di gmaps Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan
Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Dan jangan lupa untuk selalu menaati protokol
kesehatan.
4. Desa Lebakmuncang, Ciwidey
Jika
anda merupakan tipe wisatawan yang senang mempelajari cara bertani dan
kehidupan warga lokal, maka desa ini menjadi tempat yang paling pas untuk anda
berlibur. Desa yang berada di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini dijuluki
sebagai desa agrowisata. Hal ini karena Desa Lebakmuncang menggabungkan konsep
pertanian dan wisata yang menjadi daya tarik desa ini.
Konsep
agrowisata yang diterapkan di Desa Lebakmuncang membuat desa ini dikelilingi
oleh pemandangan hamparan perkebunan yang hijau dan menenangkan. Sebagaimana
konsep agrowisata, wisatawan yang berkunjung ke sini tidak hanya disuguhi
pemandangan perkebunan yang menawan, mereka juga dapat merasakan langsung
bagaimana caranya bertani dan berkebun.
Hamparan
perkebunan dan sawah yang berada di Desa Lebakmuncang ini merupakan hasil
garapan warga lokal. Hal ini karena berkebun dan bertani merupakan mata pencaharian
warga Desa Lebakmuncang. Sayuran yang menjadi komoditas di desa ini adalah
seledri, kol, bawang, tomat, cabai, hingga budidaya jamur tiram. Berbagai
potensi alam di Desa Lebakmuncang ini dikembangkan secara mandiri oleh
masyarakat desa.
Tidak
hanya perkebunan, Desa Lebakmuncang juga menyediakan homestay yang dapat menampung hingga maksimal 50 orang. Wisatawan
akan ditawarkan paket menginap 2 hari 1 malam dengan harga 350.000 rupiah/orang
jika jumlah maksimal telah terpenuhi. Paket ini sudah mencakup berbagai macam
fasilitas yang lengkap.
Fasilitas
yang ditawarkan di homestay ini
meliputi makan tiga kali, sambutan upacaya adat lengser, belajar unggah-ungguh
tata krama sunda, edukasi pertanian kebun, belajar membuat makanan khas daerah
Lebakmuncang, tracking ke gunung
tugu, dan masih banyak lagi. Cukup terjangkau bukan?
Untuk
anda yang ingin mengunjungi Desa Agrowisata Lebakmuncang, anda bisa mengunjungi
lokasinya di Desa Wisata Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Anda juga bisa mencarinya di gmaps.
Itulah
empat desa wisata di Jawa Barat yang merupakan hasil pemberdayaan masyarakat.
Masih banyak potensi-potensi alam di desa yang perlu dikembangkan untuk
memajukan kehidupan rakyat. Di masa pandemi seperti saat ini, sudah saatnya
masyarakat Indonesia meyesuaikan diri dengan konsep ekonomi yang baru. Konsep
ekonomi yang lebih menjurus pada ekonomi kerakyatan yang memajukan usaha-usaha
masyarakat, seperti UMKM, usaha pertanian lokal, dan lain sebagainya. Dan jika
anda berminat untuk mengunjungi desa-desa di atas, jangan lupa untuk tetap
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan tubuh.
Komentar
Posting Komentar